Sabtu, 27 Desember 2014

Jangan Salah Pilih Jurusan Kuliah, Ini Tipsnya



Setelah lulus dari jenjang pendidikan SMA dan setaranya, langkah selanjutnya yang banyak diambil pelajar adalah melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Menyandang status sebagai mahasiswa dan mahasiswi memang memberikan kebanggaan tersendiri, apalagi hingga mendapatkan gelar sarjana.

Di sinilah pemikiran yang jernih dan matang dibutuhkan untuk memilih jurusan dan perguruan mana yang akan diambil. Persoalan yang paling sering dihadapi adalah bimbang dalam memilih kemana harus melanjutkan. Jurusan apa yang harus dipilih? Penyebabnya ini bisa  dikarenakan minimnya pengetahuan tentang jurusan-jurusan, tidak tahu akan kemampuannya sendiri, masih tidak mengerti passion/bidang yang diminati, adanya desakan dari orangtua, adanya keinginan untuk mengikuti teman, hingga gengsi jadi ikut-ikutan. Pada akhirnya yang terjadi adalah salah pilih jurusan!

Jika kalian memilih jurusan yang tidak sesuai, akibatnya bisa cukup fatal. Di awal kuliah mungkin pengaruhnya masih belum terasa masih menyenangkan-menyenangkan saja. Bertemu dengan teman-teman baru, memulai suatu hal yang baru, dan beradaptasi dengan lingkungan yg baru. Materi yang diberikan di semester-semester awal juga tidak memberatkan karena masih berupa pengenalan materi. Semua ini adalah masa peralihan bagi mahasiswa-mahasiwi baru dari masa SMA.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, materi yang diajarkan juga pasti akan semakin mendalam. Mau tidak mau kalian harus masuk ke dalamnya. Di sinilah rasa risih dan penolakan akan muncul. Kalian menjadi tidak mengerti dengan apa yang disampaikan yang berujung pada banyaknya keluhan-keluhan. Karena tidak sesuai dengan minatnya, maka rasa malas pun bermunculan. Mulai dari malas mengerjakan tugas-tugas, sering bolos kelas, mengerjakan segala sesuatunya sembarangan, hingga mendapat prestasi yang buruk. Bahkan bisa sampai tidak lulus dan harus mengulang mata kuliah yang sama.

Nah untuk meminimalisir dan mencegah salah pilih jurusan pada saat masuk ke perguruan tinggi, ada beberapa tips yang bisa kalian terapkan:

Pahami diri kalian sendiri
Berpikirlah secara jernih dan matang tentang bidang mana yang menjadi passion/minat kalian. Bermimpi dan bayangkan ingin jadi seperti apa di masa depan. Jika masih belum bisa menemukannya, kalian bisa meminta bantuan pada psikolog.

Jangan memilih karena didesak
Jika didesak oleh orangtua untuk masuk ke jurusan yang tidak sesuai dengan minat kalian, berusahalah untuk meyakinkan mereka. Pertahankan apa yang kalian inginkan. Karena pada akhirnya kalianlah yang akan menjalaninya. Tetapi harus disesuaikan dengan keuangan orangtua juga ya.

Carilah informasi sebanyak-banyaknya
Berusahalah mendapatkan informasi yang banyak mengenai jurusan-jurusan yang ada. Pelajarilah apa saja yang terdapat dalam masing-masing jurusan. Kemudian lihat apakah sesuai dengan bidang yang kalian mau serta bagaimana prospek ke depannya.

Pikirkan jangka panjangnya
Selalu memikirkan jangka panjang ke depannya. Jangan hanya melihat keuntungan sementara saja, misalnya karena tempatnya enak, ikut-ikutan teman atau bahkan karena bisa mendapatkan status yang keren. Pikirkan bahwa hal ini menyangkut masa depan kalian dan apa yang bisa diperbuat di masa depan.

Pertimbangkan fisik dan mental
Fisik dan mental juga merupakan hal yang penting dan berpengaruh. Pilihlah jurusan yang memang sesuai dengan fisik dan mental kalian. Agar nantinya tetap bisa bertahan dan tidak berhenti di tengah jalan.

Urutkan pilihan jurusan yang diinginkan dan memungkinkan
Bagi kalian yang memiliki banyak alternatif pilihan jurusan, tulislah dan urutkanlah mulai dari bidang yang paling disenangi dan memungkinkan. Setelah ituh seleksi satu-persatu dari yang paling akhir. Setelah mempertimbangkannya dari segala sisi, kalian pasti akan menemukan satu pilihan yang paling sesuai.

Intinya sih "pilih bidang yang membuat lo tertantang... Pilih bidang yang lo penasaran sampai lo rela buat ngulik itu siang-malem tanpa kenal waktu biar gak dibayar sekalipun. Pilih bidang yang tanpa disuruh pun lo curi-curi waktu buat belajar sendiri, atau tanpa sadar suka cari-cari info di internet atau lewat google.. Pilih jurusan memicu 'sense of wonder' dalam diri lo. Pilih jurusan yang bener-bener jadi muara ilmu pengetahuan yang ingin lo tekuni sampai akhir hayat lo..."

Sumber : http://citizen6.liputan6.com/read/2055986/jangan-salah-pilih-jurusan-kuliah-ini-tipsnya

Salah Pilih Jurusan ??


Idealnya, jurusan yang kita ambil saat kuliah itu sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki. Tapi, ada kalanya kita gak cukup beruntung untuk masuk ke jurusan yang memang cocok dengan kita. Ketidak tepatan itu bisa muncul karena dipaksa orang tua masuk jurusan tertentu, atau karena kita sendiri memang bingung mau melanjutkan ke mana selepas SMA.

Dan akhirnya.., saya masuk jurusan ARKEOLOGI Fakultas Ssastra Universitas Hasanuddin, Ceritanya begini... Setelah beberapa minggu pengumuman UN (Ujian Nasional), saya mulai berfikir mau lanjut dimana ? apa minat saya ? itu terus berulang sampai ada informasi penerimaan mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) ternama di kota ini. Lanjut cerita, setelah mendengar informasi tersebut saya dan beberapa teman SMA bergegas mencari tahu syarat-syarat mendaftar di PTN tersebut lalu beberapa hari kemudian berkas sudah lengkap, saatnya untuk membayar biaya pendaftaran di salah satu bank, setelah menunggu sekitar 30 menit.. yaahhh banyak orang coy.. kami pun beranjak menuju kampus tersebut..  pas sampai disana, ratusan bahkan ribuan orang antri untuk mengambil formulir pendaftaran... Huuuhh.. 
Satu setengah jam kemudian... Akhirnya kami mendapat giliran dan tibalah saatnya untuk mengisi formulir. Seperti biasa kolom-kolom di deretan pertama mengenai nama, alamat dan teman-temannya Hahaha... di kolom bawah inimi yang bikin bingung "pilihan jurusan" wadduhh..  setelah berfikir keras akhirnya pilihan pertama jatuh kepadaaaa.... tredededengg... kayak kuis sajaa hahaha.. Teknik Informasi lalu kedua Manajemen dan terakhir ARKEOLOGI.. kayaknya bagus ada LOGI-LOGI nya hehehhe.. ok fiks kumpul.. ujian menanti.
Beberapa minggu kemudian pengumuman seleksi keluar, bisa diliat di koran atau web, pilihan jatuh ke web, praktis yinggal masukkan nomor tes dan tanggal lahir hasilnya keluar.. LULUS di Jurusan ARKEOLOGI.. nah lho. Perasaan kala itu bercampur aduk, kayak permen nano-nano saja.. bangga bisa masuk universitas terkemuka dan bingung jurusan seperti apa itu ..?? 

Beberapa tahun kemudian ternyata saya tidak salah pilih jurusan, disini saya banyak mengenal hal-hal baru dan yang lebih menyenangkan lagi sering jalan-jalan coy... 

Kembali Ke Awal



Mungkin banyak orang yang bilang "buat apa di coba, itu sudah terlambat", tapi ada pepatah yang bilang "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali".. yahh that's right..
Entah darimana inspirasi ini muncul untuk menuliskan, menggambarkan atau apalah namanya.. mengenang masa-masa mengenal kampus sampai sekarang ini,,,

Selasa, 10 Juni 2014

Katanya Pemilik Budaya..!, Nyatanya ...?

Kawasan karst Maros Pangkep ‘yang katanya’ kawasan karst terpanjang kedua setelah China dan didukung oleh keberadaan gua-gua yang memiliki nilai sejarah, ternyata memiliki sejumlah masalah dibalik kebesaran namanya itu. Entah mengapa, masalah yang terjadi justru mengarah ke konflik sosial masya-rakat setempat. Ketakutan akan ancaman yang tidak jelas darimana datangnya sampai kemalasan masya-rakat untuk berpartisipasi dalam pelestarian karst tersebut.
Masyarakat sekitar bahkan tidak pernah masuk ke Leang (sebutan lokal untuk gua) dengan alasan takut akan hukuman penjara dan hal-hal berbau mistis. Hal ini mengakibatkan pengetahuan masya-rakat tentang leang terbatas, mereka mendapatkan informasi tentang leang dari luar, dan juga pemelihara-an yang tidak melibatkan warga sekitar karena pemerintah terlalu posesif.
Kalau masalah merusak karst, justru ‘perusak’ berasal dari luar. Pengunjung yang cenderung meng-abaikan papan peringatan yang dipasang di depan situs dan melakukan kegiatan vandal hanya mendapatkan teguran.
Realita di lapangan me-nunjukkan adanya kendala sehingga undang-undang tidak dapat ter-laksana. Leang tersebut dijaga dengan menjadi alasan untuk menolak penambangan. Bagi mereka, leang tersebut menjadi benteng dari kegiatan penambangan mengancam keberadaan pemukiman warga dan leang padahal Berbagai kegiatan maupun penelitian telah dilakukan di wilayah tersebut. Menurut UU no 11 tahun 2010 tentang cagar budaya terdapat beberapa pasal yang mengatur tentang peran serta masyarakat. Pada pasal 56 dijelaskan bahwa setiap orang dapat berperan serta melakukan perlindungan cagar budaya.

Rabu, 04 Juni 2014

Cagar Budaya

          Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. (UU No.11 tahun 2010, pasal 1 ayat 1). Benda cagar budaya tidak hanya penting bagi disiplin ilmu arkeologi, tetapi terdapat berbagai disiplin yang dapat melakukan analisis terhadapnya. Antropologi misalnya dapat melihat kaitan antara benda cagar budaya dengan kebudayaan sekarang.

                                             
                                               (salah satu contoh benda cagar budaya)



Dan berikut link UU Nomor 11 Tahun 2010 :

UU-11-2010

Pesta Laut, Tradisi Masyarakat Pesisir yang Masih Dilestarikan

(Sebuah Artikel Tentang Antropologi Maritim)

Pesta laut atau Nadran merupakan suatu tradisi masyarakat pesisir Nusantara yang setiap tahunnya selalu dilaksanakan oleh para nelayan. Tradisi Nadran ini juga merupakan salah satu bentuk kearifan lokal di Indonesia yang masih terjadi hingga saat ini. Biasanya, Nadran dilaksanakan pada awal bulan Syura. Nadran berasal dari kata nazar yang memiliki makna dalam agama islam, berarti pemenuhan janji. Nadran merupakan tradisi akuturasi dari ajaran Islam dan Hindu-Budha karena menggunakan sesajen seperti yang terdapat dalam ajaran Hindu-Budha. Tujuan dari Nadran sendiri adalah sebagai pengucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil tangkapan laut para nelayan selama ini. Selain itu, untuk memohon keselamatan selama para nelayan melaut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.